Analisis Pohon Filogenik lipase pada tujuh spesies berbeda menggunakan Mega 5.1
Pernah tidak anda membayangkan bagaimanakah perkembangan makhluk hidup yang ada di bumi ? Bagaimana mungkin satu organisme tunggal dapat menjadi berbagai macam organisme ?
Jawabannya adalah Mutasi. Mutasi yang terjadi pada material genetik akan menyebabkan perubahan sifat atau yang lebih dikenal dengan sitilah Fenotif. Melalui mekanisme mutasi organisme dapat berkembang menjadi lebih bervariasi. Akan tetapi pokok pembahasan kali ini bukanlah mutasi, melainkan kekerabatan antar organisme yang terjadi akibat mutasi. Meskipun mutasi dapat menyebabkan spesies yang satu dengan yang lainnya berlainan, akan tetapi kita masih dapat menganalisis kekerabatan antar spesies tersebut. Di bawah ini saya akan menjelaskan kekerabatan enzim lipase menggunakan aplikasi Mega 5.1
Jawabannya adalah Mutasi. Mutasi yang terjadi pada material genetik akan menyebabkan perubahan sifat atau yang lebih dikenal dengan sitilah Fenotif. Melalui mekanisme mutasi organisme dapat berkembang menjadi lebih bervariasi. Akan tetapi pokok pembahasan kali ini bukanlah mutasi, melainkan kekerabatan antar organisme yang terjadi akibat mutasi. Meskipun mutasi dapat menyebabkan spesies yang satu dengan yang lainnya berlainan, akan tetapi kita masih dapat menganalisis kekerabatan antar spesies tersebut. Di bawah ini saya akan menjelaskan kekerabatan enzim lipase menggunakan aplikasi Mega 5.1
Protein merupakan makromolekul yang menyusun setiap organisme. Makromolekul ini sangat penting bagi suatu organisme, karena hampir semua kegiatan metabolisme berhubungan dengan protein. Salah satu dari berbagai macam protein adalah protein lipase. Lipase merupakan bentuk protein kompleks (disebut pula enzim) yang berfungsi memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Tanpa lipase, manusia tidak bisa mendapatkan nutrisi dari makanan yang dikonsumsi. Tubuh secara alami memproduksi lipase sehingga memungkinkan pencernaan memproses makanan dan mengubahnya menjadi berbagai nutrisi yang siap digunakan.
Gambar 1 Struktur protein lipase
Analisis kekerabatan suatu spesies dapat dilakukan dengan menggunakan pohon filogenik. Pohon filogenik tersebut dapat dibuat dengan menggunakan aplikasi Mega 5.1. Aplikasi ini memungkinkan kita untuk mengetahui kekerabatan suatu spesies dilihat dari berbagai sudut misalnya protein dan nukloetida. Pada kesempatan ini saya menggunakan protein lipase Canis lupus familiaris, Burkholderia glumae, Pseudomonas fluorescens, Staphylococcus hyicus, Rhizopus javanicus, Streptomyces rimosus, dan Trypanosoma grayi untuk menganalisis kekerabatan. Hasil analisis dengan menggunakan Mega 5.1 menghasilkan gambar sebagai berikut.
Gambar 2 Pohon filogenik enzim lipase
Hasil analisis menggunakan Mega 5.1 menunjukan bahwa kekerabatan antara Pseodomonas flourescens dengan Trypanosoma grayi sangat jauh. Gambar di atas menunjukan bahwa spesises yang berada pada satu cabang garis mempunyai kekerabatan dekat, sedangkan yang berebda cabang garis mempunyai kekerabatan yang jauh. Tingkat kekerabatan dari 7 spesies yang dipilih dapat dilihat dari nilai pada garis yang ada pada masing-masing spesies, semakin kecil selisih dari 2 atau lebih spesies yang dibandingkan maka semakin dekat kekerabatannya. Dari ke 7 spesies yang dipilih dapat diketahui bahwa Pseudomonas fluorescens memiliki kedekatan dengan Streptomyces rimosus dan Canis lupus familiaris , Staphylococcus hyicus memiliki kedekatan dengan Burkholderia glumae.
Luar Biasaaaaa :)
BalasHapusIni asal copas Ani, belum nulis yang bener nih hehe
BalasHapus